Jumat, 20 September 2019

Topik Diskusi : "Konsep Pendidikan Anies Baswedan"


Tanggapan terkait video tersebut yaitu kemajuan pendidikan telah menjadi perhatian pemerintah (negara) dlm mempersiapkn generasi yg berkualitas, memproyeksi pendidikan karakter abad 21 harus lengkap yaitu penumbuhan karakter, kompetensi, dan literasi.

Pendidikan bukan sekedar media mengembangkn kemampuan semata,namun membentuk watak dn peradaban bngsa yg bermartabat. Pendidikan  adalah upaya untuk mempersiapkan generasi baru penerus bangsa nantinya dengan cara menumbuhkan karakter,  tentunya karakter yg dimaksud  adalah karakter moral dan karakter kinerja.

Pendidikan menyangkut proses untuk menumbuhkan sehingga untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik memerlukan waktu dan  lingkungan tempat tumbuh yang mendukung pertumbuhan tersebut.  Bagus tidaknya output dri pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana pendidikan tersebut bisa merekayasa dan menciptakan aturan main yg bisa menumbuhkan karakter,  kompetensi dan literasi pada peserta didik.

Pendidikan adalah cara untuk menyiapkan generasi baru agar mampu untuk bisa menyelesaikan tantangan di masa depan. Anak harus dapat dibiasakn untuk merasa manisnya pendidikan.

Pendidikan pada hakekatnya memiliki 2 tujuan yaitu membantu manusia untuk menjdi cerdas dn pintar (smart) dan membantu menjadi manusia yang baik (good).

Sekolah di tuntut untuk memainkn peran dan tanggung jwb menanamkn dn mengembangkn nilai yg baik dan membntu membangun karakter dengan nilai nilai yg baik.

Tentunya perlu "kesadaran" dari Setiap pihak yang terlibat. Dan tentu saja  kesadaran tersebut di ikuti dengan tindakan. Seperti halnya yg sempat pak anies katakan "ruangan kelas abad 19 bahkan abad 17", Tentu ini ada kaitanya dengan perlunya pemerataan pendidikan baik dalam ketersediaan fasilitas sekolah maupun  dari kompetensi tenaga pengajarnya.

Disamping guru dan sekolah, sebaliknya peran orang tualah yg paling utama karena orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: (1) mengasuh, bertanggung jawab, mendidik, dan melindungi anak; (2) menumbuh-kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; (3) Menghentikan perkawinan pada usia anak; dan (4) memberikan pendidikan karakter dan mengelola nilai budi pekerti pada anak.

Memperbaiki generasi memang berat, butuh banyak kerjasama. Guru dan orang tua harus bisa menjadi model bagi peserta didik atau anak-anak bermula dari hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan mereka. Hubungan keluarga dan institusi sekolah (guru) yang menyenangkan dan terbuka, menjadi penentu dan kekuatan untuk mengembangkan kepribadian siswa. Baik guru maupun orangtua harus juga berusaha memperbaiki diri sendiri/intropeksi diri terlebih dahulu karena bertugas untuk mengawasi dan mendidik anak. Bagaimana bisa siswa tumbuh dengan baik apabila yang mengawasinya tidak memiliki nilai nilai yang baik pula.

Selain itu, ada kutipan dari teman, perlu pula ditanamkan pada siswa bahwa 
Ilmu ini bila sudah diraih untuk siapa? dan akan ke manah arahnya? Pola pikirnya hanya satu, Ilmu ini menjadi sarana untuk masuk di Jannah الله تعالى, dunia hanya sementara. Secerdas Apapun, Sepintar Apapun, Sejenius Apapun. Semua akan di tinggalkan saat kematian menghampiri . Untuk itu, tumbukan dalam diri siswa untuk tidak hanya mampu mengatasi masa depan tetapi harus mampu menghadapi akhir masa depannya. 

- Catatan Kuliah -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar