Kamis, 04 Oktober 2018

Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala (Jumat, 28 September 2018)

Abdullah (Pengamat Kebencanaan Sulawesi Tengah)

Gempa Susulan
Dalam satu rangkaian gempa tektonik, biasanya ada gempa pendahuluan, gempa utama dan gempa susulan. Gempa yang paling kuat getarannya disebut gempa utama dan terjadinya hanya 1 kali. Gempa pendahuluan dan gempa susulan bisa beberapa kali dan kekuatannya lebih kecil dibanding gempa utama

  • Gempa susulan untuk Aceh (26 – 12 – 2004, magnitudo (M) = 8,9 SR) berlangsung > 1 bulan.
  • Gempa susulan untuk Donggala atau Watusampu (01 – 12 – 1927, M > 6 SR) berlangsung sampai 17-12-1927.
  • Diperkirakan gempa susulan untuk Palu (28 – 09 – 2018, M = 7,7 SR) akan berlangsung selama dua minggu atau lebih. (Masyarakat tidak perlu kuatir dengan gempa susulan karena kekuatannya tidak lebih besar dibanding gempa utama).
Tinggi tsunami Teluk Palu diperkirakan 4 – 10 m :

  • Berdasarkan rekaman video yang beredar, gelombang tsunami yang menghantam Palu Grand Mall (PGM) di Silae Kec. Palu Barat diperkirakan tinggi tsunami mencapai 4 m.
  • Gelombang tsunami melampaui tinggi tebing yang terdapat di Pantai Tondo Kec. Mantikulore. Tinggi tebing sekitar 5 m dpl. Diperkirakan tinggi tsunami mencapai 6 m.
  • Berdasarkan barang-barang hanyut yang tersangkut di ujung bawah atap pos sekuriti salah satu pergudangan di Mamboro Kec. Palu Utara, tinggi tsunami mencapai 7 m.
  • Berdasarkan info dari masyarakat taipa Kec. Palu Utara, puncak gelombang tsunami melampaui tiang paling tinggi yang terdapat di ujung luar dermaga feri Taipa. Tinggi tiang tersebut sekitar 9 m dpl. Diperkirakan tinggi tsunami 10 m.
  


Periode Gempa dan Tsunami
Sebuah rumus empiris yang didasarkan pada hitung-hitungan statistik, telah dikemukakan oleh K. Kasahara dalam bukunya “Earthquake Mechanics” pada 1981 bahwa periode berulangnya gempa-gempa “BESAR” adalah dalam rentang waktu 55,8 sampai 82,2 tahun. Dengan demikian gempa 7,7 SR yang terjadi pada jumat 28/09/2018 dan menimbulkan tsunami 4 – 10 m di Teluk Palu, kemungkinan akan berulang lagi “paling cepat 55,8 tahun” yang akan datang. Karena itu, warga Kota Palu dan sekitarnya yang masih mengungsi di “ketinggian” agar kembali ke rumah masing-masing dan menjalani kehidupan sebagaimana semestinya.

copy dari fb: Nurul Ainun Abdullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar