Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu dasar
statif, batang statif panjang dan batang statif pendek, balok pendukung, pipa
plastik transparan, pelacak tekanan, pemegang u-manometer, silinder ukur 100
mL, slang plastik transparan, alat suntik 50 mL atau siring, dan kertas bergaris.
Adapun prosedur kerja
dari percobaan ini yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu,
kemudian merangkai alat dan bahan seperti pada gambar diprosedur kerja. Selanjutnya,
melakukan tiga jenis perlakuan yaitu dengan mengatur slang dan pelacak tekanan
ke arah atas, ke bawah, dan ke samping. Untuk tiap perlakuan, dilakukan
prosedur yang sama yaitu dengan mencelupkan pelacak tekanan ke dalam silinder
ukur yang berisi air sedalam 3,5 cm. Setelah itu, dilakukan pengukuran
perbedaan permukaan air h pada manometer U dimana nilai h tersebut menunjukkan
besarnya tekanan hidrostatis. Begitupun yang dilakukan untuk silinder dengan kedalaman
air sedalam 7,0 cm.
Berdasarkan
hasil pengamatan, diperoleh nilai h atau perbedaan tinggi muka air untuk
perlakuan posisi ujung slang ke atas yaitu 1,2 cm untuk kedalaman air silinder
3,5 cm dan 1,0 cm untuk kedalaman air silinder 7,0 cm. untuk perlakuan posisi
ujung slang ke bawah, diperoleh h untuk kedalam 3,5 cm sebesar 0,8 cm dan 1,0
cm untuk kedalaman 7,0 cm. serta untuk perlakuan posisi ujung slang ke samping,
diperoleh hasil berturut-turut untuk kedalaman 3,5 cm dan 7,0 cm yaitu 1,0 cm
dan 1,2 cm.
Adapun tujuan dari
percobaan ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatis. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa posisi
ujung selang dan kedalaman mempengaruhi perbedaan ketinggian pada permukaan air
di selang atau tekanan hidrostatisnya. Semakin besar kedalaman maka tekanan hidrostatik
semakin besar. Tetapi, pada perlakuan pertama untuk posisi ujung selang ke atas
terjadi kesalahan, dimana tekanan hidrostatisnya semakin kecil walaupun
kedalamannya semakin tinggi. Dapat dituliskan bahwa tekanan diatas dilebih
besar dari tekanan disamping dan lebih besar dari tekanan di bawah selang.
Berdasarkan literatur, untuk tekanan hidrostatis dikatakan bahwa pada satu titik
atau pada satu kedalaman, tekanan zat cair sama besar ke segala arah. Sedangkan
berdasarkan hasil pengamatan, terlihat pada kedalaman yang sama, dengan posisi selang
yang berbeda, menghasilkan perbedaan ketinggian pipa U manometer yang berbeda. Padahal
seharusnya sama, karena memiliki satu titik yang sama yaitu kedalaman yang
sama. Begitupun untuk posisi yang selang yang sama tetapi kedalaman air
silindernya berbeda, juga menghasilkan nilai tekanan yang berbeda.
Adapun kesalahan yang
terjadi pada praktikum ini karena kurangnya ketelitian praktikan dalam penggunaan
alat, diantaranya saat mengukur ketinggian h sehingga menghasilkan tekanan atau
perbedaan ketinggian yang berbeda, maupun kurangnya keterampilan praktikan
dalam menggunakan alat.
Penerapan dari tekanan
hidrostatis misalnya pada para penyelam yang dapat merasakan tekanan
hidrostatis. Semakin menyelam, semakin banyak air yang berada di atas permukaan
tubuh penyelam. Sehingga semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya. Hal
ini dapat dirasakan oleh telinga sang penyelam yang akan terasa sakit ketika
menyelam semakin dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar