Jumat, 05 Agustus 2016

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis merupakan tekanan oleh zat cair yang diam. Sesuai dengan namanya hidro yang berarti air dan statis yang berarti diam. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Tekanan hidrostatis bergantung pada kedalaman, massa jenis zat cair, dan percepatan akibat gravitasi.

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu dasar statif, batang statif panjang dan batang statif pendek, balok pendukung, pipa plastik transparan, pelacak tekanan, pemegang u-manometer, silinder ukur 100 mL, slang plastik transparan, alat suntik 50 mL atau siring, dan kertas bergaris.
 Adapun fungsi dari alat dan bahan tersebut antara lain; Dasar statif digunakan sebagai dasar penumpung untuk batang statif panjang. Batang statif panjang untuk menegakkan pemegang u-manometer maupun pelacak tekanan. Batang statif pendek untuk menghubungkan dua buah statif panjang.  Pipa plastik transparan sebagai indikator untuk mengukur ketinggian air h sebagai manometer. Pemegang U manometer untuk memegang manometer yang dipasang di batang statif panjang. Balok pendukung adalah balok yang dipasang di batang statif panjang untuk meletakkan pelacak tekanan serta pemegang u-manometer. Silinder ukur untuk menyimpan air yang akan dicelupkan ke dalam pelacak tekanan sedalam ketinggian tertentu. Slang plastik transparan dihubungkan ke pipa plastik transparan. Alat suntik untuk mengisikan air ke dalam manometer u maupun ke dalam silinder ukur. Serta kertas bergaris untuk mengukur ketinggian h pada manometer u.     
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kemudian merangkai alat dan bahan seperti pada gambar diprosedur kerja. Selanjutnya, melakukan tiga jenis perlakuan yaitu dengan mengatur slang dan pelacak tekanan ke arah atas, ke bawah, dan ke samping. Untuk tiap perlakuan, dilakukan prosedur yang sama yaitu dengan mencelupkan pelacak tekanan ke dalam silinder ukur yang berisi air sedalam 3,5 cm. Setelah itu, dilakukan pengukuran perbedaan permukaan air h pada manometer U dimana nilai h tersebut menunjukkan besarnya tekanan hidrostatis. Begitupun yang dilakukan untuk silinder dengan kedalaman air sedalam 7,0 cm.
        Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh nilai h atau perbedaan tinggi muka air untuk perlakuan posisi ujung slang ke atas yaitu 1,2 cm untuk kedalaman air silinder 3,5 cm dan 1,0 cm untuk kedalaman air silinder 7,0 cm. untuk perlakuan posisi ujung slang ke bawah, diperoleh h untuk kedalam 3,5 cm sebesar 0,8 cm dan 1,0 cm untuk kedalaman 7,0 cm. serta untuk perlakuan posisi ujung slang ke samping, diperoleh hasil berturut-turut untuk kedalaman 3,5 cm dan 7,0 cm yaitu 1,0 cm dan 1,2 cm. 
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa posisi ujung selang dan kedalaman mempengaruhi perbedaan ketinggian pada permukaan air di selang atau tekanan hidrostatisnya. Semakin besar kedalaman maka tekanan hidrostatik semakin besar. Tetapi, pada perlakuan pertama untuk posisi ujung selang ke atas terjadi kesalahan, dimana tekanan hidrostatisnya semakin kecil walaupun kedalamannya semakin tinggi. Dapat dituliskan bahwa tekanan diatas dilebih besar dari tekanan disamping dan lebih besar dari tekanan di bawah selang.
Berdasarkan literatur, untuk tekanan hidrostatis dikatakan bahwa pada satu titik atau pada satu kedalaman, tekanan zat cair sama besar ke segala arah. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan, terlihat pada kedalaman yang sama, dengan posisi selang yang berbeda, menghasilkan perbedaan ketinggian pipa U manometer yang berbeda. Padahal seharusnya sama, karena memiliki satu titik yang sama yaitu kedalaman yang sama. Begitupun untuk posisi yang selang yang sama tetapi kedalaman air silindernya berbeda, juga menghasilkan nilai tekanan yang berbeda.
Adapun kesalahan yang terjadi pada praktikum ini karena kurangnya ketelitian praktikan dalam penggunaan alat, diantaranya saat mengukur ketinggian h sehingga menghasilkan tekanan atau perbedaan ketinggian yang berbeda, maupun kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat.
Penerapan dari tekanan hidrostatis misalnya pada para penyelam yang dapat merasakan tekanan hidrostatis. Semakin menyelam, semakin banyak air yang berada di atas permukaan tubuh penyelam. Sehingga semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya. Hal ini dapat dirasakan oleh telinga sang penyelam yang akan terasa sakit ketika menyelam semakin dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar