BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan
perkembangannya sangat luas. Meliputi pokok bahasan yang beragam dan terdapat
bagian-bagian yang agak ditakutkan. Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti
evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan
embriologi. Mereka juga bekerja dengan peralatan yang beragam seperti dengan
larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil
yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan batu-batu karang atau gunung-gunung
batu.Ide yang mudah dimengerti dan sederhana dari evolusi adalah seleksi alam
(natural selection), karena dapat diuji secara ilmiah dalam semua lingkungan.
Ide seleksi alam ini merupakan ide yang mampu diterima semua ilmu, dan hanya
teori ini yang diklaim bisa mempersatukan pendapat-pendapat berbeda dalam
biologi.
Dengan teori ini berbagai temuan fakta yang
ada di hutan hujan tropik, perubahan dan macam-macam warna yang terdapat di
kebun botani, serta sekawanan hewan yang sementara bermain di daerah
peternakan, dapat dijelaskan. Teori ini juga dapat digunakan untuk memahami
asal mula kehidupan melalui kimia-bumi (geochemistry) dan proporsi gas yang ada
di atmosfer. Sebagaimana dinyatakan oleh Theodosius Dobzhansky seorang ahli
evolusi di abad dua puluh, bahwa: ‘nothing in biology makes sense expect in the
light of evolution’.Evolusi artinya perubahan-perubahan dalam bentuk dan
tingkah laku organisme antara generasi ke generasi. Bentuk-bentuk organisme,
pada semua level dari rantai DNA sampai bentuk morfologi yang makroskopik dan
tingkah laku sosial yang termodifikasi dari nenek moyang selama proses evolusi.
Meskipun demikian, tidak semua perubahan dapat didefenisikan sebagai evolusi.
Pikiran tentang evolusi sudah tercetus jauh
sebelum Charles Darwin menerbitkan bukunya, “On The Origin Of Species By Means
Of Natural Selection, and The Favoured Races In The Struggle For Life”. Pada
masa ± 400 tahun sebelum Masehi faham evolusi masih bersifat
sepotong-sepotong dan tidak didasari oleh fakta. Fakta yang dikemukakan umumnya
hanya terbatas pada fakta yang menyangkut makhluk hidup tanpa memperhitungkan
kondisi lingkungan hidupnya.