Kamis, 21 Mei 2015

Evolusi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat luas. Meliputi pokok bahasan yang beragam dan terdapat bagian-bagian yang agak ditakutkan. Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka juga bekerja dengan peralatan yang beragam seperti dengan larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan batu-batu karang atau gunung-gunung batu.Ide yang mudah dimengerti dan sederhana dari evolusi adalah seleksi alam (natural selection), karena dapat diuji secara ilmiah dalam semua lingkungan. Ide seleksi alam ini merupakan ide yang mampu diterima semua ilmu, dan hanya teori ini yang diklaim bisa mempersatukan pendapat-pendapat berbeda dalam biologi.
Dengan teori ini berbagai temuan fakta yang ada di hutan hujan tropik, perubahan dan macam-macam warna yang terdapat di kebun botani, serta sekawanan hewan yang sementara bermain di daerah peternakan, dapat dijelaskan. Teori ini juga dapat digunakan untuk memahami asal mula kehidupan melalui kimia-bumi (geochemistry) dan proporsi gas yang ada di atmosfer. Sebagaimana dinyatakan oleh Theodosius Dobzhansky seorang ahli evolusi di abad dua puluh, bahwa: ‘nothing in biology makes sense expect in the light of evolution’.Evolusi artinya perubahan-perubahan dalam bentuk dan tingkah laku organisme antara generasi ke generasi. Bentuk-bentuk organisme, pada semua level dari rantai DNA sampai bentuk morfologi yang makroskopik dan tingkah laku sosial yang termodifikasi dari nenek moyang selama proses evolusi. Meskipun demikian, tidak semua perubahan dapat didefenisikan sebagai evolusi.
Pikiran tentang evolusi sudah tercetus jauh sebelum Charles Darwin menerbitkan bukunya, “On The Origin Of Species By Means Of Natural Selection, and The Favoured Races In The Struggle For Life”. Pada masa ± 400 tahun sebelum Masehi faham evolusi masih bersifat sepotong-sepotong dan tidak didasari oleh fakta. Fakta yang dikemukakan umumnya hanya terbatas pada fakta yang menyangkut makhluk hidup tanpa memperhitungkan kondisi lingkungan hidupnya.


Selasa, 12 Mei 2015

Dev C++

1. Konversi jam, menit dan detik
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main (){
        int jam =3600;
        int menit =60;
        int a, b, c, d, e, f;
        a=4*jam+56*menit+12;
        b=3*jam+21*menit+56;
        c=10*jam+34*menit+1;
        d=8*jam+32*menit+31;
        e=6*jam+42*menit+11;
        f=a+b+c+d+e;
        cout<<"hasil dari 4jam 56 menit 12 detik kedetik adalah "<<a<<endl;
        cout<<"hasil dari 3jam 21 menit 56 detik kedetik adalah "<<b<<endl;
        cout<<"hasil dari 10jam 34 menit 1 detik kedetik adalah "<<c<<endl;
        cout<<"hasil dari 8jam 32 menit 31 detik kedetik adalah "<<d<<endl;
        cout<<"hasil dari 6jam 42 menit 11 detik kedetik adalah "<<e<<endl;
        cout<<"jumlah total dari konversi tersebut adalah "<<f<<endl;
getch ();        
}